HONG KONG, KOMPAS.com – Anjing peliharaan Hong Kong yang diuji virus corona mati dua hari setelah dibebaskan dari karantina.
Anjing itu, yang diidentifikasi oleh South China Morning Post sebagai pomeranian berusia 17 tahun, meninggal pada Senin (16 Maret), Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong mengatakan dalam sebuah email, mengutip pemilik hewan itu. Departemen itu mengatakan penyebab kematian tidak dapat ditentukan setelah pemiliknya, yang baru saja pulih dari infeksi virus corona, menolak untuk melakukan otopsi.
Sementara anjing itu awalnya dites “positif lemah” untuk virus, ia tidak menunjukkan gejala dan dibebaskan dari karantina pada Sabtu (14 Maret) setelah tes lebih lanjut menghasilkan hasil negatif. Kasus ini telah diawasi ketat oleh pecinta hewan yang khawatir bahwa hewan peliharaan mereka mungkin rentan terhadap penyakit atau menjadi penyebar potensial. Virus ini telah menewaskan lebih dari 7.800 orang di seluruh dunia.
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan telah memperingatkan bahwa tidak ada bukti hewan peliharaan menularkan virus ke manusia. “Namun, karena hewan dan manusia terkadang dapat berbagi penyakit … masih disarankan agar orang yang sakit Covid-19 membatasi kontak dengan pendamping dan hewan lain sampai informasi lebih lanjut diketahui tentang virus tersebut,” katanya.