PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Polisi di negara bagian Selangor Malaysia dan petugas dari Balai Kota Kuala Lumpur secara terpisah memulai operasi untuk mengekang orang melakukan bisnis mereka seperti biasa, sebagai bagian dari Perintah Kontrol Gerakan (MCO) pemerintah yang dimulai pada hari Rabu (18 Maret).
Kepala departemen investigasi kriminal Selangor (CID) Fadzil Ahmat mengatakan wakilnya, Zaldino Zaludin, memimpin operasi pada Rabu malam.
Operasi dimulai sekitar pukul 6 sore dengan total 27 petugas dan 81 personel terlibat dalam melakukan penghalang jalan dan pemeriksaan di tempat serta area publik di sekitar Shah Alam dan Petaling Jaya.
“Untuk saat ini kami akan menyarankan mereka yang berada di luar untuk hanya keluar bila perlu atau untuk keadaan darurat.
“Selama operasi, kami juga menemukan beberapa bisnis, termasuk tempat cuci mobil, restoran, dan toko vape, buka untuk bisnis. Kami menyarankan mereka untuk segera menutup atau menghadapi tindakan tegas,” katanya.
Asisten Komisaris Senior Fadzil mengatakan mereka juga menemukan bahwa sebuah kuil di Bagian 8, Shah Alam, mengadakan rapat umum tahunannya.
“Kami menyarankan mereka untuk segera bubar dan menutup kuil,” katanya.
Sementara itu, Balai Kota KL, atau DBKL, mengerahkan hampir 2.000 petugas ke berbagai bagian ibu kota untuk menegakkan MCO.
Direktur perencanaan perusahaan DBKL Khairul Azmir Ahmad mengatakan: “Semuanya berjalan lancar dengan beberapa pengecualian orang yang ditemukan mengoperasikan warung pinggir jalan dan truk makanan, yang tidak diizinkan.