Tanda lain berbunyi: “Dampak negatif pada pendidikan, kesehatan dan ekonomi.”
Dia menulis dalam postingannya: “Untuk waktu yang lama kami meminta pihak terkait untuk melakukan pekerjaan untuk meningkatkan infrastruktur jalan. Karena jalan ini merupakan salah satu akses utama [jalan] yang menghubungkan desa dengan kecamatan.”
Dalam foto-fotonya, Ummu juga menunjukkan berbagai jalan yang penuh dengan lubang, beberapa membentang di seluruh jalan.
Menurut sebuah laporan oleh situs berita lokal Tribun Lampung pada 8 Mei, Ummu mulai berkampanye untuk infrastruktur yang lebih baik di distriknya sejak dia jatuh saat mengendarai sepeda motor dengan salah satu anaknya.
Ibu empat anak itu mengatakan bahwa dia berharap postingannya akan memberikan umpan balik yang konstruktif dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Ummu mengatakan bahwa dia ingin menggunakan media sosial untuk membawa perubahan positif.
Ibu rumah tangga dan pembuat konten mencatat bahwa jalan-jalan di kabupaten itu sudah lama tidak diperbaiki dan ini memengaruhi mata pencaharian, keselamatan, dan akses warga ke pendidikan.
Dia menambahkan bahwa itu adalah niatnya untuk menggunakan humor untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini. “Jika kita memiliki aspirasi kekerasan, dampaknya tidak akan baik,” tambahnya dalam Bahasa Indonesia.
Postingan Ummu pada 3 Mei dengan cepat menjadi viral dan beresonansi dengan banyak orang Indonesia, banyak dari mereka maju untuk berbagi pengalaman mereka sendiri dengan kondisi jalan yang buruk.
Pengguna Facebook “Dapit Saputra” menyoroti bahwa aktivitas sehari-hari seperti pergi ke pasar terhalang oleh kondisi jalan yang buruk.
Pengguna lain, “Winda Ariyanti”, menulis: “Kasihan anak sekolah dan orang sakit, ibu hamil dan citiens yang selalu menggunakan jalan akses ini.”
Beberapa netien juga menunjukkan bagaimana kondisi jalan sangat buruk setelah hujan, membuat mereka berbahaya untuk dilalui.
Ummu, bagaimanapun, juga menarik beberapa kritik untuk usahanya, terutama saat dia menandai pejabat pemerintah daerah di posnya.
02:13
Banjir mematikan di Indonesia membunuh doens, dengan beberapa lainnya masih hilang
Banjir mematikan di Indonesia membunuh doens, dengan beberapa lainnya masih hilang
Beberapa pengamat berpendapat bahwa dia melakukannya untuk mendapatkan perhatian.
Ummu membela tindakannya, mengatakan dia terkejut dengan beberapa reaksi, yang katanya tidak konsisten dengan fakta.
Dia menambahkan bahwa kritik itu tidak mengganggunya karena dia memiliki niat baik di belakang jabatannya, menambahkan bahwa memperbaiki jalan akan menguntungkan seluruh provinsi dan memiliki “pengaruh besar” pada peningkatan kehidupan penduduk.
Yang dia inginkan adalah agar Lampung menjadi populer karena lingkungan dan budayanya yang beragam daripada kekurangannya sebagai provinsi yang belum berkembang, katanya.
Dalam sebuah artikel oleh situs berita Lampung Viva pada hari Senin, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lampung Selatan mengakui kondisi jalan yang buruk di Merbau Mataram, tetapi mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk perbaikan jalan di kabupaten tersebut karena tidak diperhitungkan dalam anggaran mereka tahun ini.
Kisah ini pertama kali diterbitkan olehToday Online